SEBUAH NILAI

6:39 AM

Terkadang hati ini bingung mengapa Allah swt selalu memberikan kejuta dalam hati ini. Pada tanggal itu tepatnya 16 Mei 2009, merupakan hari sangral dalam hidup ku. ya hari itu merupakan hari dimana aku melepas masa bujangku, hari dimana aku tidak sendiri lagi dalam perjuangan hidup, hari dimana aku tidak takut lagi untuk menciptakan keputusan-keputusan hidup, Hari itu sabtu Adalah hari pernikahan ku.

Aku merasakan ketakutan yang luar biasa dalam hidup ini.

TERIMA KASIH PAK TUA

6:26 AM

Pelajaran Bersyukur dari bapak Tua, itulah kalimat pertama yang saya ucapkan dihari dimana saya bertemu dengan seorang pedagang tua yang sangat bersyukur dengan apa yang ia dapatkan.

Hari dimana saat saya bercengkrama dengan keluarga, hari dimana saya bisa menikmati tidur siang dan hari dimana bisa makan siang bersama kelurga. Di saat sedang asyik mendengarkan radio tantang seputar kampanye pemilu 2009 di ruang kesayanganku (kamar tidur) terdengar panggilan suci dari Yang Maha Suci "Ayo raih kemenangan".

Mendengar suara panggilan tersebut dari musholla dekat rumah, saya bergeges menuju kamar mandi untuk membersihkan hati dari fisik ini, Saya berharap wudhu ini bisa bisa menghapus dosa saya selama ini semoga, Amin.

Sedikit berlari, saya berganti pakaian yang terhebat yang saya miliki, maklum mau ketemu pemilik langit dan bumi ini loh, sambil semprot-semprot agar bau badan saat tiduran tadi tidak tercium sama diri ini dan orang lain tentunya.

Saat hati siap melangkah dan kaki ikut kata hati ini, tiba tiba hujan ditemani petir dan angin turun mendadak sehingga agak membuat ciut hati ini, maklum saja lagi belajar menata hati nih he he he. "Ayo lawan masa kalah sih saya alam, baru hujan saja jadi halangan tuk laporan sore ini sama yang Di Atas, udah ambil payung sana kalau perlu ambil jas hujan agar tidak basah". kata hati kepada diri ini.

Tiba di Musholla yang cukup inspiratif bagi saya, takbir sholat sunah pun saya lantunkan di hati. Setelah sunah sebelum ashar saya lakukan segera wajib ashar saya lakukan, informasi aja nih mungkin karena hujan musholla dekat rumah ini jadi rada sepi.

Do'a penuh harapan saya ucapkan setelah laporan sore ini saya berikan, banyak permintaan sih jadi do'anya agak lama he he he, masukan aja nih, kata ustad mansur yang menggawangi wisata hati " kalau sama orang kita bisa curhat, eh pas sama Allah kita tidak curhat, ngadu aja deh apa keinginan kita wong minta garam aja boleh apa lagi minta yang lainnya." begitu katanya.

Selesai do'a, hati saya mengatakan bergegas pulang, tapi disaat melangkah dipintu musholla, saya melihat bapak tua sedang istirahat sambil menunggu hujan yang kebetulan cukup lebat, sambil menunggu hujan saya pun berinisiatif untuk sekedar menemani bapak tua menunggu hujan, maklum aja toh pulang pun saya tidak ada kegiatan.

Setelah memperkenalkan diri sedikit tentang diri saya, obrolan pun dimulai. Tidak disangka ternyata bapak itu umurnya cukup tua, dari obrolannya sih kira-kira umurnya delapan puluh tahun, abis bapak tua itu memakai logat sunda.

Bapak tua itu tenyata seorang pedagang ikan hias keliling, jadi Ia bertenduh dulu sambil sholat ashar berharap hujan reda karena ia berkeinginan untuk pulang ke rumah di kawasan kalibata Jakarta selatan. Ada yang menarik dari cerita bapak tua ini, dia berasal dari ci' saat sukabumi Jawa barat, sejak pertama kali jadi presiden dia berdagang ikan di Jakarta. Dalam hati saya, gila komit banget nih bapak saat profesinya.

Cerita tentang kehidupan selama di kampung halaman dan di jakarta ia ungkapkan, dahulu sebelum dia di jakarta ternyata ia seorang guru bantu di kampung halamannya, ia ke Jakarta berharap ada perubahan, maklum saja katanya di sana profesi guru tidak begitu dihargai dan maklum saja sih kebutuhan keluarga harus tetap dijaga, jadi kira-kira tahun 1967 dia memutuskan datang ke ibu kota untuk mengadu nasib, pengakuan beliau dari sewa rumah 100 perak sampai sekarang 300 ribu perbulan jalankan selama hidup di jakarta. Sambil memegang tas kecil yang berisi uang dagangan dan berpakai pegawai pabrik berwarna biru ia dengan lancar menjelaskan tentang sejarah kehidupannya kepada saya, walaupun saya agak sedikit bingung karena komunikasi yang digunakan memakai bahasa sunda, maklum saja walau lama berteman sama orang sukabumi tidaj semua bahasa sunda saya mengerti.

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari sosok orang tua ini, dia bercerita setiap pagi dia harus pergi ke mester untuk mengambil ikan hias yang akan dijualnya. Suka duka banyak ia alamai sejak ada di jakarta, kesabaran dalam berdagang, keuletan dalam berusaha harus kita jalankan walaupun kalau secara penampilan bapak tua ini boleh dikasihani ya kalau ia jadi, maaf jadi peminta-minta mungkin penghasilan yang ia peroleh akan lebih banyak, dari pagi hari saja ia baru satu bungkus ikan hias dagangannya laku terjual. Banyak muridnya saat ia menjadi guru sudah menjadi pejabat di sukabumi pada saat ini.

Saat mendengarkan sejarah dan perjuangan kehidupan bapak tua ini, saya termenung. Sungguh beruntung saya di anugerahkan oleh Tuhan nikmat yang begitu besar, perjuangan hidup saya tidak seberat bapak tua itu, ia harus berdagang seharian tanpa libur disaat orang lain libur, bercengkrama dengan keluarga dihari minggu, menikmati makan siang dengan anak dan istrinya. oh... sungguh beruntungnya saya.

Setelah hujan sedikit reda, saya dan bapak tua itu kami memutuskan untuk bergegas
meninggalkan musholla, sambil berpamitan kami mengucapkan salam dan berharap bisa bertemu kembali. Dalam perjalanan menuju rumah, saya berbicara dalam hati, saya harus banyak bersyukur, banyak berterima kasih, lebih keras lagi dalam bekerja dan lebih giat lagi untuk beribadah kepada-Nya. lihatlah bapak tua itu walau hanya seorang pedagang kecil, syukur itu tetap ia lakukan, laporan ke Atas tiap awal waktu ia lakukan, bagaimanapun kondisinya usahakan sholat berjamaah karena itu peluang kita untuk menuai kebaikan dan mengadu tentang kehidupan ini kepada-Nya. Terima kasih Bapak Tua, Terima kasih Ya Rabb.

Surau Cahaya (sebuah hikmah)

8:58 PM

Ditengah dinginnya suasana subuh aku berjalan dari peraduan. Cepat bangun dan bergegas untuk mengambil karunia pembersih bukan saja fisik tapi makna kebersihan hati. Sayup-sayup terdengar dari surau cahaya kurang lebih 600 meter dari rumah. ”Ayo raih kemengan, Ayo raih kemenangan.....

Mungkin kita tidak terasa bahwa dalam menapaki kehidupan ini perlu sebuah perjuangan. Seorang filosuf cina Lao Tzu mengatakan ”Memupuk cita-cita dengan kekhawatiran dan ketakutan kan menghasilkan akar yang membelenggu hidup pada kegagalan. Memupuk cita cita dengan optimisme dan solusi akan menuai kesuksesan.”

Tapi ditengah perjalannya aku terkesima..... Dag.... ..otak terasa panas, hati terasa galau dan kaki pun terasa berat, mata pun terasa berat dan berlahan lahan mulai gelap...gelap... dan gelap hingga aku pun tidak mengerti apa yang terjadi........ (bersambung)

5 hukum Komunikasi efektif

8:14 PM


Yuup.... semoga ini menjadi nyata apa yang telah kita kerjakan. Melakukan pemasaran memang memerlukan kesabaran, segala daya upaya dilakukan agar citra maupun produk dari sebuah campany bisa di kenal baik hingga terjadinya transaksi yang menguntungkan.

Promosi dilakukan sebuah campany baik yang bersifat tradisional maupun modern seperti melalui iklan di televisi (TVC) , Media cetak seperti koran, majalan dll maupun melalui media yang lebih menyentuh yaitu sales force atau pembentukan komunitas dari produk atau brand tertentu, tujuannya hanya satu agar produk dari sebuah campany terjual kepada market yang dituju.

Dalam sebuah promosi ada faktor penting yang perlu diperhatikan. faktor tersebut adalah bagaimana kita mengkomunikasikan pesan kita yang kita sampaikan kepada penerima pesan dapat diterima dengan baik. Disinilah pentingnya komunikasi yang efektif. Jika kita mengetahui bahkan memahami komunikasi yang efektif tersebut, maka pilihan kita terhadap media apa digunakan menjadi tepat.

Tulisan berikut saya kutip dari Sdr. Bobby Galih, yakni tentang pentingnya kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Untuk itu kita perlu memperhatikan 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Hukum # 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.

Hukum # 2: Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik.

Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat,
harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau
penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Hukum # 3: Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

Dari sisi delivery channel, penggunaan teknologi bisa membantu melipatgandakan pancaran sinyal pesan yang ingin disampaikan sehingga bisa diterima oleh jauh lebih banyak orang. Ini yang disebut sebagai kerjacerdas. Misalnya saja, dengan menggunakan media Internet, kita bisa berkomunikasi dengan sangat mudah dan murah kepada banyak orang. Pendeknya High Tech namun tetap High Touch.

Hukum # 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

Hukum # 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap Rendah Hati pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

Kelembutan dan Kasih Sayang

11:54 PM


Terdapat hal yang menarik dalam diri saya untuk beberapa hari terakhir ini. tetapnya hari minggu 8 maret 2009 kemarin. Hampir setiap tahun dilaksanakan, tempat dimana saya sering mengadu kepada-Nya setidaknya 5 kali dalam sehari (masjid).

Tepat tanggal 11 rabiul awal 1430 H kemarin, diadakan peringatan lahirnya sang manusia agung Rasulullah saw atau biasa disebut Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam duduk silah khuyu' saya mendengarkan bebarapa para da'i / kiayi berbicara di hadapan hampir 1000 orang.

Setidaknya terdapat 2 catatan penting yang saya dapatkan dari mendengarkan hampir 4 jam acara peringatan Maulid tersebut.

Pertama Manusia agung (baca : Rasulullah) yang kita peringatan hari kelahirannya tersebut memberikan karya pada setiap nilai yang diberikan, bukan banyak berbicara tetapi banyak berbuat. Beda dengan manusia seperti kita banyak berbicara, mengungkapkan kalimat manis, sejuta jurus kata dipakai agar setiap orang kagum dan salud dengan diri kita.

Kedua Manusia Agung itu memberikan kelembutan bukan kekerasan. Setiap kita mungkin merasa bahwa setiap hal kejelekan atau kekerasan yang kita hadapi akan kita balas dengan kejelekan bahkan keburukan yang mungkin kadar nilainya akan tinggi lagi. Tetapi ada manusia yang setiap saat diludahi, dihina bahkan dilaknat oleh seorang ibu tua yang lemah dan buta justru dibalas dengan kelembutan dan kasih sayang. Bahkan kelembutan dan kasih sayang yang diberikan tidak Ia publikasikan oleh ibu tua hingga akhirnya pemberi kelembutan dan kasih sayang meninggalkan dunia ini dialah Rasulullah saw sang manusia lembut dan penuh kasih sayang tersebut.

Arti sebuah keteladanan

9:20 PM









Jalan kehidupan menuju derita
Jalan perjuang penuh rona
Jalan kehidupan penuh tantangan

Apa arti kita diri kita
Apa arti sebuah nilai
Apa arti kehidupan

Sebuah jalan tanpa senyum
Sebuah kenangan tanpa jalan
Sebuah perjuangan tanpa nilai

Terima kasih ya.. Rasulullah
Terima kasih untuk mu...

Arti kehidupan telah kau tampilkan
Arti kehidupan telah kau berikan
Dengan kelembutan engkau sampaikan

Sekarang aku mengerti... Terima kasih Ya Sayidina Rasullulah saw

Ekonomi Kreatif dan Industri kreatif

10:25 PM


Ekonomi kreatif terdiri dari kelompok luas profesional, terutama mereka yang berada di dalam industri kreatif, yang memberikan sumbangan terhadap garis depan inovasi. Inteligen kreatif antara lain seniman, artis, pendidik, mahasiswa, insinyur, dan penulis.

Mereka seringkali mempunyai kemampuan berpikir menyebar dan mendapatkan pola yang menghasilkan gagasan baru. Karena itu, ekonomi kreatif dapat dikatakan sebagai sistem transaksi penawaran dan permintaan yang bersumber pada kegiatan ekonomi
dari industri kreatif. Industri kreatif dalam Wikipedia didefinisikan sebagai industri
yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni
rupa, film dan televisi, piranti lunak, permainan, atau desain fesyen, dan termasuk
layanan kreatif antar perusahaan seperti iklan, penerbitan, dan desain. Pemerintah
Inggris melalui Kementrian Budaya, Media, dan Olahraga memberikan lingkup
industri kreatif sebagai kegiatan yang bersumber dari kreativitas, keahlian, dan talenta
individu yang berpeluang meningkatkan kesejahteraan dan lapangan kerja melalui
penciptaan dan komersialisasi kekayaan intelektual

Diary

Communication

Rekan