Kelembutan dan Kasih Sayang

11:54 PM


Terdapat hal yang menarik dalam diri saya untuk beberapa hari terakhir ini. tetapnya hari minggu 8 maret 2009 kemarin. Hampir setiap tahun dilaksanakan, tempat dimana saya sering mengadu kepada-Nya setidaknya 5 kali dalam sehari (masjid).

Tepat tanggal 11 rabiul awal 1430 H kemarin, diadakan peringatan lahirnya sang manusia agung Rasulullah saw atau biasa disebut Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam duduk silah khuyu' saya mendengarkan bebarapa para da'i / kiayi berbicara di hadapan hampir 1000 orang.

Setidaknya terdapat 2 catatan penting yang saya dapatkan dari mendengarkan hampir 4 jam acara peringatan Maulid tersebut.

Pertama Manusia agung (baca : Rasulullah) yang kita peringatan hari kelahirannya tersebut memberikan karya pada setiap nilai yang diberikan, bukan banyak berbicara tetapi banyak berbuat. Beda dengan manusia seperti kita banyak berbicara, mengungkapkan kalimat manis, sejuta jurus kata dipakai agar setiap orang kagum dan salud dengan diri kita.

Kedua Manusia Agung itu memberikan kelembutan bukan kekerasan. Setiap kita mungkin merasa bahwa setiap hal kejelekan atau kekerasan yang kita hadapi akan kita balas dengan kejelekan bahkan keburukan yang mungkin kadar nilainya akan tinggi lagi. Tetapi ada manusia yang setiap saat diludahi, dihina bahkan dilaknat oleh seorang ibu tua yang lemah dan buta justru dibalas dengan kelembutan dan kasih sayang. Bahkan kelembutan dan kasih sayang yang diberikan tidak Ia publikasikan oleh ibu tua hingga akhirnya pemberi kelembutan dan kasih sayang meninggalkan dunia ini dialah Rasulullah saw sang manusia lembut dan penuh kasih sayang tersebut.

0 comments:

Diary

Communication

Rekan